![](https://sidakerta.kemdikbud.go.id/sdk/assets/attachment/icon/icon3indonesia.jpg)
![](https://sidakerta.kemdikbud.go.id/sdk/assets/attachment/attachment/1701106675_8d8bf7e614cc5f8af8a2.jpeg)
A. Deskripsi Singkat
Panonou adalah sebuah tradisi melamar yang sangat khas di Desa Goiso Oinan, Kepulauan Mentawai. Tradisi ini menggambarkan serangkaian proses melamar yang tidak hanya melibatkan perasaan kedua pasangan, tetapi juga keterlibatan aktif dari keluarga, terutama ayah perempuan yang akan dilamar.
Uniknya, Panonou dilakukan pada malam hari, ketika perempuan yang akan dilamar sudah berada dalam tidurnya. Pada saat itu, seorang laki-laki datang ke rumah keluarga perempuan untuk menyampaikan maksud baiknya. Proses melamar ini menjadi sangat menentukan dalam kehidupan pasangan yang akan membentuk keluarga baru.
Keputusan menerima atau menolak lamaran tidak sepenuhnya bergantung pada perempuan yang akan dinikahi. Dalam tradisi ini, peran ayah memiliki peran sentral. Meskipun ada kasus di mana pemuda dan gadis sudah saling mencintai, tanpa persetujuan dari ayah perempuan, perkawinan bisa berakhir dengan kegagalan. Bahkan jika pasangan tersebut sudah berusaha melarikan diri atau dibawa pergi oleh pemuda, jika tidak mendapat persetujuan dari ayah perempuan, pernikahan mereka akan selalu terancam dan dapat berakhir dengan kegagalan.
Namun, jika ayah perempuan memberikan persetujuan, meskipun perempuan tidak merasa menyukai pemuda yang melamarnya, dia diharapkan untuk menerima keputusan tersebut. Dinamika rumah tangga dalam tradisi Panonou menekankan pentingnya persetujuan dari pihak keluarga, menciptakan jalinan hubungan yang lebih luas dan kuat dalam masyarakat Mentawai. Selain sebagai bagian dari upaya mempertahankan nilai-nilai tradisional, Panonou juga menjadi cermin dari kompleksitas budaya dan pernikahan di Kepulauan Mentawai.
B. Nilai
- Nilai Tradisi
- Nilai Sosial
- Nilai Kepatuhan
C. Makna
- Makna kekeluargaan
- Makna Budaya dan Tradisi