Nama Adat Istiadat
Rukun 7 (Tujuh)
Deskripsi
Rukun tujuh merupakan adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat Kasepuhan Pasir Eurih dalam proses menanam pare gede. Proses ini menjadi aturan yang harus ditaati dan dilakukan oleh seluruh masyarakat kasepuhan Pasie Eurih pada saat menanam padi ladang (ngahuma) yang dilakukan secara bertahap. Tahapannya yakni terdiri dari:
- Asup Leuweng yakni ritual yang dimaknai sebagai izin kepada Tuhan Yang Maha Esa dan para makhluk hidup yang ada di bumi untuk bekerja di huma
- Nibakeun yaitu ritual menanam padi atau menebar benih
- Ngubaran yaitu proses mengobati padi yang sudah mulai tumbuh besar dengan diberi obat tradisional yang berasal dari padi pula (di Pasir Eurih menggunakan cendol)
- Mapag Pare Beukah yakni ritual ketika bunga padi mulai mekar dengan tujuan memohon agar hasil tanaman bagus. Biasanya para perempuan membuat dodol dan menumbuk padi untuk acara selamatan
- Beberes atau Mipit yakni ritual untuk meminta izin memotong padi yang sudah merunduk. Para perempuan membuat tumpeng untuk selamatan.
- Ngadiukeun yaitu proses ketika padi selesai dipanen dan akan disimpan di dalam leuit.
- Seren taun, yakni ritual untuk keselamatan atau rasa syukur atas hasil bumi yang telah didapatkan. Biasanya dilaksanakan antara bulan Syawal/Hapit dan meminta kesuburan serta kemakmuran untuk panen selanjutnya
Etnis yang melaksanakan
Masyarakat Pasir Eurih
Propinsi
Banten