Beselang Tauh merupakan salah satu adat istiadat Kabupaten Muaro Bungo yang sudah sangat jarang sekali dilakukan. Menurut asal katanya, Beselang berarti kerja bergotong royong. Sedangkan tauh sendiri artinya adalah tarian atau nyanyian. Jadi Beselang Tauh sendiri dapat diartikan sebagai gotong royong masa panen dan berpesta menyambut datangnya masa panen. Pada masa dahulu, Beselang Tauh sendiri dijadikan sebagai ajang untuk muda mudi untuk mencari jodoh.
Selesai panen, biasanya masyarakat kemudian berkumpul di lapangan. Mereka memasak makanan yang dipersiapkan untuk dimakan bersama-sama yang biasanya adalah lemang, gulai asam, lemak manis dan sebagainya. Setelah acara makan selesai, mereka akan menampilkan atraksi hiburan yang biasanya menampilkan acara berbalas pantun yang dilakukan oleh muda-mudi, tari-tarian, dan bernyanyi. Melalui adat beselang Tauh inilah tarian Tauh Muaro Bungo tercipta, untuk mengiringi tarian tauh biasanya para orang tua akan mengiringi tarian mereka dengan musik krinok. Hiburan dalam acara beselang Tauh ini sendiri biasanya dilakukan di malam hari sebagai sarana hiburan masyarakat dahulu sebagai pengilang lelah setelah bekerja keras disiang harinya mengumpulkan hasil panen.