Sidakertapublik

kampung Lumut menurut cerita yang diperoleh, awalnya berasal dari sebuah kampung tua di  Silung yang banyak ditumbuhi lumut. Lumut tumbuh subur di setiap tanah dan pohon. Dalam penuturan Bapak Sarijan di desa Sepahat, ia mengatakan dari kisah sebuah Penembahan yang tidak ada pusat kekuasaannya, jadi dalam memenuhi kehidupannya ia mengharapa dari upeti atau pemberian warga kampong dan suatu hari, ia datang ke kampung untuk meminta upeti, karena tidak diberi maka ia menyampaikan perkataan atau sumpah, bahwa ditempat ini tidak akan tumbuh apapun selain lumut.