Nama Tradisi Lisan
Asalmula Danau Wai belen (danau asmara)
Kategori
Sejarah lisan
Etnis Penutur
Lamaholot suku Ama Maran Riangpuho
Medium Penyajian
Komponen Tokoh atau Pelaku
Geken saosina
Deskripsi
Pada awal mulanya tinggallah dua keluarga diatas gunung (ile kukunubun woka bao baran) Pada saat itu kedua orang bapag pergi kerja kebun dan tinggal dua orang ibu dan satu orang bayi, kedua ibu tersebut gy satu hamil tua dan yg lain mempunya anak bayi. Dikala itu sala satu ibu ingin memasak namun ibu itu tidak ada api sementara ibu yg satu api ditungkuhnya sedang menyalah. Lalu disuruh ibu yg api ditungkuhnya yg sedang menyah tu untuk menghantar api tersebut kepada ibu yg sedang menumbuk padi namun ibu yg satu anak bayinya sedang tidur maka maka timbul ideh dari ibu yg dedang menubuk padi itu , kalau begitu kamu ikat saja kayu yg apinya sedang nenyalah tersebut di punggung seekur anjing mu itu dan kamu isir dan saya memanggilnya kemari dam ibu disebalahpun melakukan seperti yg disampaikan oleh ibu yg sedang menumbuk padi tersebut, ketika anjing itu melangkah menuju kerumah ibu yg sedang menumbuk itu kedua ibu tersebut merasa luvu dan merekapun tertawa terbahak - bahak maka tak lama kemudian tutunlah hujan rintik - rintik dan semakin lama semakin lebat kilat dan petirpun saling bersahutan. Taklama kemudian banjirpun melanda mereka hingga gunung itupun runtuh dan menjadi telaga besar yg sekarang diberi nama danau waibelen ( danau asmara)
Kecamatan
Tanjung Bunga
Kabupaten
Flores Timur
Propinsi
Nusa Tenggara Timur