Mula ongen ( Syukuran panen pada lelulur)

Basisdata Adat Istiadat
SLKL
Nama Adat Istiadat
Mula ongen ( Syukuran panen pada lelulur)
Deskripsi

Adat ini sebagai bentuk dari syukuran panen dan juga menjaga hubungan baik antara manusi, alam dan leluhur. Proses ritual adatnya dilakukan di atas batu atau mesbah ( mahe). Bahan- bahan yang di gunakan dalam ritual adat ini antara lain, babi kecil (wawi), rokok dan siri pinang (bako wua ta'a), beras merah ( pare meran) dan ekor ikan. Semua bahan ini di taktakan do atas mahe dan d perciki darah babi di atas mahe dan semua tanaman. Selesai upacara percikan darah babi dilangsungkan acara makan bersama dan makanan yang di bawa kebun harus di makanĀ  sampai habis dan pantang di bawa pulang. Selesai seluruh rangkain upacara adat pihak bapak-bapak memetik dua buah kelapa. Dari dua buah kelapa itu di parut dan di jadikan santan dan di pakai mama-mama untuk di keramas rambutnya ( kusang ngala) makna dari kusang ngala ini adalah, proses pembersihan kesalahan dan menandakan kita sudah berdamai dengan alam dan leluhur, pakian yang wajib dikenakan perempuan adalah pakian adat masyarakat setempat deng pembedanya sebagai berikut :

  1. Anak Gadis mengenakan sarung wiwir kesik (motif di ujung sarung berukuran kecil) dan mengenakan labu liman tengge ( baju lengan pendek) dan ala gelong ( konde kecil)
  2. Perempuan sudah berkeluarga mengenakan sarung lian lipa dan mengenakan labu liman gete( baju lengan panjang) memakai alan legen( konde besar) dan anting bahar tibu
  3. Perempuan bercucu( nene) menggunakan sarung wiwir mitan, wolak bola,welak supin( sarung dua lapis yang tenunnya masing-masing lembar d jahit jadi satu yang berbentuk tulang ikan ;i'an lurin) mengenakan labu liman gete dan alan legen ( konde besar).
Etnis yang melaksanakan
Sikka
Propinsi
Nusa Tenggara Timur