Data Teluk dan Huro Muka

Basisdata Adat Istiadat
SLKL
Nama Adat Istiadat
Data Teluk dan Huro Muka
Deskripsi

DATA TELUK HURO MUKA

Perlengkapan :

  1. Wawe (Babi)
  2. Manuk (Ayam)
  3. Manuk Teluk (Telur Ayam)
  4. Taha (Beras)
  5. Arak (minuman beralkohol)
  6. Tora (Potongan Bambu kecil yang beruas untuk menyimpan arak)
  7. Ilek (tempat simpan Beras)

Inti dari Korban Binatang dari Poin 1, 2 dan 3 adalah "Darah" Dingin 

Dan inti dari poin 4 - 7 adalah sesajian untuk Para leluhur.

Dalam tradisi adat Istiadat Data Teluk Huro Muka ini tetap di laksanakan sepanjang Hidup, Inti dari Proses ini adalah Bernilai Persatuan yang akan di satukan dengan Makan "MATI atau RENGKI"

Huro Muka adalah makan Rengki sebagai bukti sah dari segala urusan.

Mati atau Rengki ini Berbentuk Piramida dimana Ujung atas menunjukkan ucapan Syukur atas Lerawulan atau Kepada Yang Maha Kuasa dan melebar Kebawah menunjukan Syukur atas Tanah Ekan atau Kepada Kuasa penghuni Bumi dan disimpan dalam Keleka Bopo yang terbuat dari anyaman daun Lontar dan dimakan menggunakan Nuro Keo yang terbuat dari Tempurung Kelapa.

Hajatan Data Teluk Huro Muka ini dilaksanakan dengan Ritual Epu Boit.

Epu Boit adalah Ritual yang dibuat agar persekutuan sanak saudara tetap utuh.

Epu Boit ini dibuat akibat dari selisih paham atau kontrak Batin atau bermusuhan bertahun-tahun.

Setelah di Himpun dan disatukan kembali dengan "Data Teluk"

Tujuan dari Data Teluk adalah bagi yang bersangkutan bermusuhan harus memegang atau menyentuh butir telur selanjutnya ama Maran atau yang mengucapkan mantra berbicara dengan kata-kata adat "GELEA" supaya ke depannya tidak boleh lagi bermusuhan, lalu kemudian disatukan dalam Kemie atau kemiri dan kemiri tersebut dipecahkan kulitnya lalu isinya dikunyah terus air liur kemiri akan dioles atau diusap ke dahi yang bersangkutan. selesai ritual lanjut dimakan Mati atau Rengki.

Makna dari Teluk/Telur ayam adalah "Bulatan Hati"

Makna dari Kemie (Kemiri) adalah pusat dari semua Ritual, sebagai tempat untuk menerima persembahan korban darah dari babi, ayam, telur. 

Gelea (Koda Kirin) 

Koda Kirin adalah berbicara lewat Gelea atau Doa Mantra secara Adat.

Epu Boit atau tanda persatuan pada saat hajatan punaliput atau satukan Hati bagi yang bermusuh: 

Ina Ratu Rera Wulan - Ama Nini Tanah Ekan

Teti Modi lodo hau, lali Modi Gere haka

Lodo Hau tiba tukan, gere haka rea Balik

Kaka no Arin, tale ne kebote, besi wekik, kura onek

Puna di Pai dike kae, liput di Pai sare kae

Dute kala Sada Teluk, pile kala Manuk Ratu,

Dai kala Belo goa, Sadik kala Buno Hapa

Teka Rae kuma Tonu, Pae Rae mie dulu

Totok Loho Koo ana, nilu Neta ko ono

 

Catatan :

Ritual ini dibuat sebagai tanda persatuan, pembersihan dari Pembicaraan-Pembicaraan yang tidak berkenan atau bicara kotor (Hamu Nuhu Wewa) terhadap sesama dan juga untuk menyejukkan hati

Etnis yang melaksanakan
Koten, Kelen, Hurit, Maran
Propinsi
Nusa Tenggara Timur