Nama Adat Istiadat
Letu Tanah Uma
Deskripsi
Letu tanah Uma merupakan adat yang dilakukan untuk memberkati dan mensyukuri bangun yang baru dibuat(rumah, sekolah, kantor, dll).
Perlengkapan yang digunakan adalah:
- Ilek (menyimpan beras dan di atas beras disimpan sedikit lelu/kapas). Ilek terbuat dari anyaman daun lontar.
- Tora(untuk menyimpan arak). Tora terbuat dari bambu.
- Teluk/telur
- Manuk/ayam kampung.
- Kenube/parang (untuk memotong ayam)
- Wua malu/sirih pinang.
- Arak
Proses pelaksanaan adat Letu Tanah Uma:
- Ilek, Tora, dan teluk di bawa dan di buang di ujung kampung/mada kampung dan langsung pulang tanpa niku/menoleh ke belakang. Ini di namakan dengan "wito boa"
- Setelah pulang dari wito boa di lanjutkan di bangunan baru yang akan di berkat.
- Kemudian dilakukan dengan glea/mantra yang diucapkan oleh tetua adat
- Setelah glea, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban yakni ayam.
- Darah ayam kemudian di oleskan pada pintu(depan sampai belakang/semua pintu),tiang pintu, dan rura/ dapur(bagian masak)
- Ayam kemudian dimasak dan diambil hati/jantungnya lalu di huke/disimpan di tanah kemudian dituangkan arak (sebagai tanda pemberian makan kepada leluhur nenek moyang terlebih dahulu)
- Ayam yang sudah dimasak kemudian di makan dan hanya di makan oleh laki-laki yang hadir dalam pelaksanaan adat tersebut (baik tokoh adat/anak laki-laki) dan tidak dimakan oleh perempuan.
Etnis yang melaksanakan
Tetua adat desa wailolong
Propinsi
Nusa Tenggara Timur