Letu Tanah Uma

Basisdata Adat Istiadat
SLKL
Nama Adat Istiadat
Letu Tanah Uma
Deskripsi

Letu tanah Uma merupakan adat yang dilakukan untuk memberkati dan mensyukuri bangun yang baru dibuat(rumah, sekolah, kantor, dll).

Perlengkapan yang digunakan adalah:

  1. Ilek (menyimpan beras dan di atas beras disimpan sedikit lelu/kapas). Ilek terbuat dari anyaman daun lontar.
  2. Tora(untuk menyimpan arak). Tora terbuat dari bambu.
  3. Teluk/telur
  4. Manuk/ayam kampung.
  5. Kenube/parang (untuk memotong ayam)
  6. Wua malu/sirih pinang.
  7. Arak

Proses pelaksanaan adat Letu Tanah Uma:

  1. Ilek, Tora, dan teluk di bawa dan di buang di ujung kampung/mada kampung dan langsung pulang tanpa niku/menoleh ke belakang. Ini di namakan dengan "wito boa"
  2. Setelah pulang dari wito boa di lanjutkan di bangunan baru yang akan di berkat.
  3. Kemudian dilakukan dengan glea/mantra yang diucapkan oleh tetua adat 
  4. Setelah glea, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban yakni ayam.
  5. Darah ayam kemudian di oleskan pada pintu(depan sampai belakang/semua pintu),tiang pintu, dan rura/ dapur(bagian masak)
  6. Ayam kemudian dimasak dan  diambil hati/jantungnya lalu di huke/disimpan di tanah kemudian dituangkan arak (sebagai tanda pemberian makan kepada leluhur nenek moyang terlebih dahulu)
  7. Ayam yang sudah dimasak kemudian di makan dan hanya di makan oleh laki-laki yang hadir dalam pelaksanaan adat tersebut (baik tokoh adat/anak laki-laki) dan tidak dimakan oleh perempuan.
Etnis yang melaksanakan
Tetua adat desa wailolong
Propinsi
Nusa Tenggara Timur