Tradisi Natet Dia adalah praktik khusus yang dilakukan oleh suku Abui ketika seseorang kehilangan orang tuanya. Pada saat itu, anak laki-laki dari keluarga yang berduka datang ke keluarga pohon pelepas, yang merupakan keluarga ibu dari orang yang telah meninggal. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk meminta barang yang diinginkan sebagai penghormatan kepada keluarga pohon pelepas. Proses Natet Dia dimulai dengan anak laki-laki menentukan barang atau benda tertentu yang mereka inginkan dari keluarga pohon pelepas. Permintaan ini tidak hanya sebagai bentuk simbolis atau materi, tetapi juga sebagai ekspresi dari dukungan emosional dan spiritual dalam menghadapi kehilangan orang tua mereka. Setelah permintaan tersebut disampaikan, keluarga pohon pelepas kemudian memberikan barang atau benda tersebut kepada anak laki-laki. Tindakan ini juga menandai komitmen mereka untuk mendukung anak laki-laki selama proses berkabung dan memberikan bantuan moral serta dukungan dalam mengatasi kesedihan atas kehilangan orang tua. Tradisi Natet Dia tidak hanya menguatkan hubungan antar anggota keluarga, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat dalam budaya Abui. Melalui praktik ini, mereka menjaga dan meneruskan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, yang memperkuat jaringan sosial dan emosional di dalam komunitas mereka.