Nama Tradisi Lisan
Maliinga
Kategori
Pantun
Etnis Penutur
Abui
Medium Penyajian
cerita lisan
Komponen Tokoh atau Pelaku
komunitas masyarakat Abui
Deskripsi

Malinga atau pantun dalam bahasa Abui adalah bentuk ekspresi lisan yang sangat khas dan mendalam, digunakan khususnya dalam upacara penghormatan terhadap orang yang telah meninggal. syair pantun ini tidak hanya berfungsi sebagai ungkapan kesedihan dan rasa duka, tetapi juga sebagai penghormatan kepada sang meninggal dan sebagai sarana untuk merenungkan keterhubungan yang kompleks antara manusia, alam, dan Tuhan dalam pandangan kehidupan suku Abui.

Saat dinyanyikan, malinga disertai dengan alat musik tradisional yang mengiringi ritme dan melodi seperti pakaing dan mai paking yang menyesuaikan dengan nada-nada yang menyentuh. Pantun-pantun tersebut sering kali menggambarkan hubungan yang erat antara orang yang meninggal, alam sekitarnya, dan juga peran Tuhan dalam menjaga dan mengatur kehidupan. Mereka mengakui bahwa kematian adalah bagian dari siklus kehidupan yang alamiah dan menegaskan pentingnya harmoni antara manusia dan lingkungan alaminya.

Selain sebagai ungkapan emosional, malinga juga menyampaikan nilai-nilai filosofis dan spiritual yang dipegang teguh oleh suku Abui. Pantun-pantun ini memuat pesan tentang kehidupan, keadilan, kebijaksanaan, serta harapan akan keselamatan dan kebahagiaan abadi bagi roh yang telah meninggalkan dunia ini.

Melalui malinga, suku Abui menjaga kearifan lokal mereka hidup dan melestarikannya dari generasi ke generasi. Ini tidak hanya sebagai bentuk kesenian atau tradisi, tetapi juga sebagai cara yang dalam dan bermakna untuk mengenang dan memuliakan mereka yang telah pergi, sambil memperkokoh ikatan spiritual dan sosial dalam komunitas mereka.

Kecamatan
Alor Tengah Utara
Kabupaten
Alor
Propinsi
Nusa Tenggara Timur